halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close
Advertisement

Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

REVIEWED_BY  dr. Fauzan Azhari SpPD  
undefinedundefined

DAFTAR ISI 

  • Apa Itu Pembengkakan Kelenjar Getah Bening? 
  • Penyebab Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
  • Faktor Pemicu Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
  • Gejala Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
  • Diagnosis Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
  • Pengobatan Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
  • Komplikasi Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
  • Pencegahan Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
  • Kapan Harus ke Dokter? 

Apa Itu Pembengkakan Kelenjar Getah Bening?

Pembengkakan kelenjar getah bening atau dalam bahasa medis disebut limfadenopati merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan pembesaran kelenjar limfe pada ketiak, selangkangan, leher, dada, dan perut. 

Kelenjar limfe bertugas sebagai penyaring cairan limfe yang bersirkulasi di seluruh tubuh. Pembengkakan kelenjar getah bening dapat bersifat terlokalisir maupun umum (general). Kondisi ini paling sering ditemukan di daerah leher.

Ketahu dimana saja Letak Kelenjar Getah Bening dan Cara Memeriksanya. 

Penyebab Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Ada banyak penyebab potensial pembengkakan kelenjar getah bening. Beberapa penyebab yang paling umum meliputi:

  • Infeksi: Infeksi virus, seperti pilek, flu, atau infeksi mononukleosis, adalah penyebab paling umum. Infeksi bakteri, seperti radang tenggorokan atau infeksi kulit, juga dapat menyebabkan pembengkakan.
  • Infeksi menular seksual (IMS): Sifilis dan gonore dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di area selangkangan.
  • Penyakit autoimun: Kondisi seperti lupus dan rheumatoid arthritis dapat menyebabkan peradangan kronis yang memengaruhi kelenjar getah bening.
  • Kanker: Kanker kelenjar getah bening (limfoma) atau kanker yang telah menyebar (metastasis) dari tempat lain di tubuh dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Obat-obatan: Beberapa obat, seperti fenitoin (dilantin), dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening sebagai efek samping.
  • Penyebab lain: Dalam kasus yang jarang terjadi, pembengkakan kelenjar getah bening dapat disebabkan oleh reaksi alergi, gigitan serangga, atau kondisi medis lainnya.

Faktor Pemicu Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Kadang-kadang, kelenjar getah bening itu sendiri bisa meradang dan membesar, suatu kondisi yang disebut limfadenitis. Bedanya, pada limfadenitis terdapat nyeri tekan, sedangkan pada limfadenopati tidak terdapat nyeri tekan. 

Kelenjar getah bening juga dapat membesar karena kanker dalam sistem limfatik seperti pada penyakit Hodgkin. Nah, berikut ini penyebab limfadenopati:

1. Limfadenopati generalisata

Infeksi:

  • Virus.
  • Infeksi saluran pernapasan atas yang umum.
  • Mononukleosis menular.
  • Hepatitis A, B, dan C.
  • Sindrom imunodefisiensi akuisita.
  • Rubella.
  • Varicella.
  • Campak.
  • Bakteri, seperti:
    • Sepsis.
    • Demam tifoid.
    • Tuberkulosis.
    • Sipilis.
  • Protozoa – Toksoplasmosis
  • Jamur – Coccidioidomycosis
  • Gangguan autoimun dan status hipersensitivitas, seperti:
    • Rematik rheumatoid juvenil.
    • Systemic lupus erythematosus.
    • Reaksi obat (mis, fenitoin, allopurinol).
    • Penyakit serum.
  • Penyakit Penyimpanan:
    • Penyakit gaucher.
    • Penyakit Niemann-Pick.
  • Gangguan neoplastik dan proliferatif:
    • Leukemia akut.
    • Limfoma (Hodgkin, non-Hodgkin).
    • Neuroblastoma.
    • Histiocytoses.

2. Limfadenopati regional

Leher:

  • Infeksi saluran pernapasan atas virus.
  • Mononukleosis menular.
  • Rubella.
  • Penyakit Catscratch.
  • Faringitis streptokokus.
  • Limfadenitis bakteri akut.
  • Toksoplasmosis.
  • Tuberkulosis / infeksi mycobacterial atipikal.
  • Leukemia akut.
  • Limfoma.
  • Neuroblastoma.
  • Rhabdomyosarcoma.
  • Penyakit Kawasaki.

Submaksila dan submental:

  • Infeksi mulut dan gigi.
  • Limfadenitis akut.

Oksipital atau tengkuk:

  • Pediculosis capitis.
  • Tinea capitis.
  • Sekunder infeksi kulit lokal.
  • Rubella.
  • Roseola.

Preauricular:

  • Infeksi kulit lokal.
  • Infeksi ophthalmic kronis.
  • Penyakit Catscratch.

Mediastinum:

  • Leukemia limfoblastik akut.
  • Limfoma.
  • Sarkoidosis.
  • Cystic fibrosis.
  • Tuberkulosis.
  • Histoplasmosis.
  • Coccidioidomycosis.

Supraklavikula:

  • Limfoma.
  • Tuberkulosis.
  • Histoplasmosis.
  • Coccidioidomycosis.

Aksila atau ketiak:

  • Infeksi lokal.
  • Penyakit Cat-scratch.
  • Brucellosis.
  • Reaksi terhadap imunisasi.
  • Limfoma.
  • Rematik rheumatoid juvenil.

Abdomen atau perut:

  • Adenitis mesenterika akut.
  • Limfoma.

Inguinal atau selangkangan:

  • Infeksi lokal.
  • Dermatitis popok.
  • Gigitan serangga.
  • Sipilis.
  • Limfogranuloma venereum.

Gejala Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Pada anak-anak, cukup normal jika ia memiliki beberapa kelenjar getah bening yang tampak seperti benjolan kecil yang bergerak di bawah kulit. Namun, jika kelenjar menjadi lebih membesar dari biasanya, mungkin ada masalah yang mendasari.

Berikut ini adalah gejala limfadenopati yang paling umum pada anak:

  • Bengkak, benjolan membesar di leher, belakang kepala, atau lokasi kelenjar getah bening lainnya.
  • Nyeri kelenjar getah bening, meskipun nodus mungkin tidak menyakitkan jika anak tidak lagi sakit.
  • Kehangatan atau kemerahan pada kulit di atas kelenjar getah bening.
  • Demam.
  • Riwayat penyakit. 

Diagnosis Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Diagnosis limfadenopati sering didasarkan pada adanya kondisi lain seperti infeksi. Penting untuk menentukan apakah anak telah terkena penyakit menular seperti varicella (cacar air), atau telah digigit oleh hewan yang dapat menularkan penyakit yang disebut cat-scratch fever. 

Ukuran dan lokasi kelenjar, berapa lama pembengkakan dimulai, dan keberadaan nyeri sangat membantu dalam menentukan penyebabnya.

Untuk mendiagnosis penyebab pembengkakan kelenjar getah bening, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan tentang riwayat medis. Dokter mungkin juga merekomendasikan tes tambahan, seperti:

  • Tes darah: Untuk membantu mengidentifikasi infeksi atau kondisi medis lainnya.
  • Biopsi kelenjar getah bening: Pengambilan sampel jaringan dari kelenjar getah bening untuk diperiksa di bawah mikroskop.
  • Pencitraan: Sinar-X, CT scan, atau MRI dapat membantu mengidentifikasi penyebab pembengkakan dan menyingkirkan kondisi lain. 

Sebelum jalani biopsi, simak artikel selengkapnya di sini, Biopsi Kelenjar Getah Bening: Prosedur dan Tujuannya. 

Pengobatan Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Pengobatan spesifik limfadenopati akan ditentukan oleh dokter anak berdasarkan:

  • Usia anak, kesehatan secara keseluruhan, dan riwayat medis.
  • Luasnya kondisi.
  • Toleransi anak untuk obat, prosedur, atau terapi tertentu.
  • Harapan untuk jalannya kondisi.
  • Pendapat atau preferensi.

Perawatan mungkin termasuk:

  • Obat-obatan antibiotik (untuk mengobati infeksi bakteri yang mendasari).
  • Evaluasi lanjutan (untuk memeriksa ukuran dan lokasi dari nodus yang membesar).
  • Obat atau prosedur (untuk mengobati kondisi lain yang mungkin menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening), seperti operasi atau kemoterapi pada kasus keganasan.

Sebelum gunakan antibiotik, ini Cara Menggunakan dengan Benar Antibiotik. 

Komplikasi Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Dalam kebanyakan kasus, pembengkakan kelenjar getah bening tidak menyebabkan komplikasi serius. Namun, jika penyebabnya tidak diobati, beberapa komplikasi potensial meliputi:

  • Abses: Kumpulan nanah yang dapat terbentuk di dalam kelenjar getah bening.
  • Selulitis: Infeksi kulit yang dapat menyebar dari kelenjar getah bening yang terinfeksi
  • Septikemia: Infeksi darah yang dapat mengancam jiwa.

Pencegahan Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Pencegahan infeksi dapat dilakukan dengan memberikan vaksinasi sesuai jadwal dan menghindari anak dari lingkungan yang terjangkit suatu penyakit. Pada kasus kanker, pencegahan lebih berfokus pada pencegahan komplikasi dan konsekuensi jangka panjang, dan dilakukan dengan cara melakukan perawatan sesuai dengan anjuran dokter.

Selain itu, kamu juga bisa mencegah kondisi ini dengan melakukan beberapa tindakan, seperti:

  • Rutin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun.
  • Jaga kesehatan gigi dan mulut.
  • Hindari berbagai makanan atau minuman dengan seseorang yang mengalami infeksi.
  • Lakukan pembersihan ruangan secara rutin menggunakan disinfektan.
  • Penuhi kebutuhan istirahat.
  • Mengonsumsi makanan sehat agar kebutuhan nutrisi terpenuhi. Selain dari makanan, kamu juga bisa memenuhi kebutuhan nutrisi dengan suplemen.
  • Perbanyak air putih.

Kapan Harus ke Dokter?

Pembengkakan kelenjar getah bening dapat membaik dengan sendirinya jika disebabkan oleh kondisi yang tidak berbahaya. 

Segera cari perawatan medis jika mengalami pembengkakan kelenjar getah bening yang:

  • Terjadi tanpa alasan yang jelas.
  • Terus membesar selama lebih dari dua minggu.
  • Terasa keras atau tidak bergerak saat ditekan.
  • Disertai dengan demam, keringat malam, atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
  • Disertai dengan kesulitan bernapas atau menelan.

Namun, jika pembengkakan kelenjar getah bening terjadi akibat alasan yang tidak diketahui sebaiknya segera diskusikan dengan dokter spesialis penyakit dalam tepercaya ✔️ di Halodoc.

Kamu juga perlu waspada jika pembengkakan kelenjar getah bening terjadi dalam waktu yang cukup lama dan mengeras. Melakukan pemeriksaan lebih dini tentunya membuat pembengkakan kelenjar getah bening lebih mudah untuk diatasi.

Diperbaharui pada 01 Desember 2025. 
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Swollen Lymph Nodes.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Swollen Lymph Nodes.
Healthline. Diakses pada 2025. What You Need to Know About Swollen Lymph Nodes (Lymphadenopathy).

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp